NEW-NET24
EDISI: 1 FEBRUARI 2025
RED: 002/NN24/I/2025N24
NEW-NET24, Subang – Laut bukan sekadar hamparan biru nan luas, melainkan medan pengabdian bagi para penjaga kedaulatan. Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) kembali membuktikan ketangguhannya dengan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan tekstil ilegal yang diangkut oleh KMP FRD 5 di perairan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (31/1/2025).
Melalui operasi yang penuh ketelitian, KN. Pulau Marore-322 berhasil mengamankan kapal tersebut, yang membawa 18 truk, di mana tiga di antaranya menyimpan rahasia gelap: 1.200 koli balpres ilegal. Penangkapan ini menjadi rangkaian dari operasi besar yang dilakukan Bakamla RI dan aparat gabungan, setelah pengungkapan kasus serupa di Surabaya pada 13 Januari lalu. Diduga kuat, barang-barang tersebut berasal dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, dan Taiwan.
⚓ Dari Deteksi Radar Hingga Aksi Heroik di Lautan
Segalanya bermula ketika layar radar KN. Pulau Marore-322 menangkap pergerakan mencurigakan di kejauhan pada pukul 15.00 WIB. Sebuah titik kecil di layar, yang perlahan mendekat, berubah menjadi bayangan kapal nyata di kejauhan. Saat jarak hanya tersisa 8,7 mil laut, tim patroli memastikan kontak visual dengan KMP FRD 5.

Dengan sigap, Letkol Bakamla Adi Poetra Sitanggang, Komandan KN. Pulau Marore-322, menghubungi nahkoda kapal untuk berkoordinasi. Tak butuh waktu lama, Tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) diterjunkan. Tepat pukul 16.44 WIB, mereka menginjakkan kaki di geladak kapal, membawa semangat untuk menegakkan hukum di tengah lautan.
Pemeriksaan demi pemeriksaan dilakukan. Kapal itu diketahui membawa 17 penumpang, termasuk sang nahkoda, serta 18 truk dari Pontianak menuju Patimban. Namun, di balik tumpukan muatan, tim menemukan sesuatu yang mencurigakan. Tiga truk menyimpan balpres ilegal:
Truk pertama: 178 koli tekstil
Truk kedua: 207 koli tekstil
Truk ketiga: 815 koli tekstil
Barang-barang selundupan ini ditujukan ke sebuah gudang di kawasan Tangerang, Muara Jakarta.
⚖️ Penyelidikan Berlanjut: Siapa di Balik Penyelundupan Ini?
Kini, KMP FRD 5 telah bersandar di Pelabuhan Patimban, menunggu proses hukum lebih lanjut. Sang nahkoda, CA, berusaha membela diri, “Kami hanya mengangkut truk-truk ini. Soal isi muatan, kami benar-benar tidak tahu,” ujarnya dengan nada penuh kebingungan.
Namun, bagi Bakamla RI, tugas mereka belum selesai. Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.(Opsla), menegaskan bahwa penyelidikan akan terus dilakukan hingga ke akar-akarnya. “Kasus ini bukan sekadar penangkapan, tetapi bagian dari upaya besar dalam memberantas penyelundupan yang merusak perekonomian bangsa. Ini adalah bagian dari Program Asta Cita Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, untuk melindungi Indonesia dari ancaman ilegal,” tegasnya.
✍️ (Tim NEW-NET24)