New-net24.com, 12 Desember 2024-Lanny Jaya kembali dilanda konflik berdarah akibat kisruh hasil Pemilu. Pertumpahan darah terjadi di Kota Injil, Tiom, setelah dugaan pengalihan suara dari pasangan calon nomor urut 01, Yemis Tanus, ke nomor urut 02 mencuat ke permukaan. Akibat insiden ini, sejumlah warga kehilangan nyawa, puluhan rumah terbakar, dan situasi keamanan memburuk di daerah tersebut.
Kisruh ini bermula ketika Ketua KPU Kabupaten Lanny Jaya, Aminastri Kogoya, diduga terlibat dalam manipulasi hasil suara. Aminastri, yang merupakan anak dari almarhum Budiman Kogoya, dituding memerintahkan perubahan dokumen hasil penghitungan suara model C dan D KWK. Padahal, hasil penghitungan di lapangan oleh masyarakat menunjukkan kemenangan pasangan nomor 01, Yemis Tanus.
Kecurigaan Manipulasi Suara
Sumber terpercaya melaporkan bahwa PPD dan KPU setempat dianggap sewenang-wenang dalam mengubah hasil suara. Dokumen C hasil dan D hasil yang seharusnya menjadi acuan resmi, diduga dimanipulasi di tengah jalan. Perubahan ini memicu ketegangan di antara pendukung kedua kubu, yang akhirnya berujung pada bentrokan.
Salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa masyarakat telah menentukan pilihannya secara sah melalui mekanisme demokratis. “Kami mendukung nomor 01, Yemis Tanus. Hasil di lapangan jelas, tetapi ada pihak yang ingin mengubahnya. Kami tidak akan tinggal diam jika keadilan dirampas,” tegasnya.
Kerugian Akibat Konflik
Akibat konflik ini, Kota Injil Tiom kini menjadi kawasan yang mencekam. Rumah-rumah warga hangus terbakar, sementara sebagian besar penduduk memilih mengungsi ke wilayah yang lebih aman. Korban jiwa terus bertambah, dan fasilitas publik lumpuh total.
Hingga saat ini, aparat keamanan masih berupaya meredam situasi. Namun, ketegangan belum sepenuhnya mereda, dan tuntutan untuk mengusut aktor intelektual di balik pengalihan suara semakin menguat.
Siapa Dalang di Balik Tragedi Ini?
Publik kini mempertanyakan siapa aktor utama yang menginstruksikan pengalihan suara dan menjadi penyebab konflik ini. Apakah ini murni kesalahan penyelenggara pemilu, atau ada kepentingan politik yang bermain di balik layar?
Yemis Tanus, kandidat nomor 01, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun, para pendukungnya menyerukan agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan adil untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.
Upaya Penyelesaian
Berbagai pihak, termasuk tokoh adat dan pemuka agama, menyerukan gencatan senjata dan dialog damai. Mereka meminta semua pihak untuk menahan diri demi mencegah jatuhnya lebih banyak korban.
Kisruh pemilu di Lanny Jaya menjadi peringatan bagi semua pihak tentang pentingnya integritas dalam proses demokrasi.Rakyat berharap keadilan ditegakkan, dan pelaku manipulasi suara serta kekerasan diadili.
New-net24.com terus memantau perkembangan kasus ini untuk memberikan informasi terbaru kepada pembaca.
Reporter : Jerry Kogoya
[ Editor : Ika D.. ]